Minggu, 24 Oktober 2010

Kabupaten Belu

  • Tahun berdiri : 1958
  • Ibukota kabupaten : Atambua
  • Batas wilayah :
    • Sebelah timur : Timor Leste
    • Sebelah barat : Kabupaten TTU dan TTS
    • Sebelah Utara : Selat Ombai
    • Sebelah Selatan : Laut Timor

  • Visi dan Misi
    • Visi : “Terwujudnya Masyarakat Belu yang maju, mandiri, demokratis dan berbudaya”
    • Misi : Atas dasar itu maka ditetapkan 8 (delapan) misi dalam pembangunan Kabupaten Belu 2009 – 2014 sebagai berikut:
      1. Memberdayakan ekonomi masyarakat melalui koperasi dan kelompok usaha bersama ekonomi (KUBE) dengan bertumpu pada potensi diri dan teknologi tepat guna;
      2. Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan yang dapat dijangkau oleh masyarakat;
      3. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat;
      4. Meningkatkan aksesibilitas wilayah melalui pembangunan infrastruktur;
      5. Meningkatkan aksesibilitas politik (masyarakat) terhadap penetapan produk-produk kebijakan public;
      6. Meningkatkan penegakan supremasi hukum dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan masyarakat yang sadar hukum;
      7. Meningkatkan perlindungan terhadap hak-hak anak dan perempuan;
      8. Menetapkan nilai etika, moral dan budaya sebagai pedoman hidup bermasyarakat.
  • Logo daerah
  • Arti logo :
    1. Bentuk
      • Perisai melambangkan alat perlindungan rakyat
      • Sisi Lima melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara
    2. Warna Dasar. Warna dasar Lambang Daerah Kabupaten Belu adalah kuning, merah, hitam, coklat, hijau dan putih; diambil dari warna utama kain tenunan rakyat Kabupaten Belu, yang mempunyai arti :
      • Kuning adalah keluhuran/keagungan/kejayaan
      • Merah adalah keberanian
      • Hitam adalah teguh abadi
      • Coklat adalah ketabahan hati
      • Hijau adalah kemakmuran
      • Putih adalah kesucian
    3. Arti Gambar Lambang
      • Bintang berwarna emas, melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa, yang memberi hidup dan menyinari tata kehidupan rakyat Kabupaten Belu pada khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya.
      • Pohon Beringin, yang melambangkan persatuan dan tempat berlindung terletak dibawah pita putih yang bertuliskan BELU, yang berarti Kabupaten Belu memelihara persatuan dan melindungi segenap rakyat Indonesia yang berada di Kabupaten Belu.
      • Bibliku/Tihar, merupakan alat kesenian tradisional Kabupaten Belu sebagai lambang pelestarian kebudayaan Belu dan Bangsa Indonesia
      • Surik Samara, kelewang tradisional yang bertuah sebagai lambang kesiapsiagaan rakyat Kabupaten Belu untuk memerangi musuh – musuh yang merusak persatuan dan mengganggu keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat dan rakyat Belu.
      • Padi sebanyak 20 butir berwarna kuning dan batang kapas berwarna hijau sedang berbunga 12 kuntum dihubungkan dengan pita berwarna putih dan tulisan angka 1958, melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran, sekaligus sejarah berdirinya Nusa Tenggara Timur dan kelahiran Kabupaten Belu pada tanggal 20 Desember 1958.
      • Dibawah butir-butir padi terdapat daun bawang putih sebanyak 5 helai berwarna hijau dan dibawah daun-daun kapas terdapat 8 lembar daun cendana sebagai lambang produk andalan Kabupaten Belu.
  • Peta kabupaten
  • Kondisi Umum
    • Letak geografis : Kabupaten Belu terletak pada koordinat 124° - 126° Bujur Timur dan 9° - 10° Lintang Selatan. Dengan wilayah seluas 2.445,57 km², yang keseluruhannya berupa daratan.
    • Kondisi geografis :
      • Keadaan morfologi sebagian besar wilayahnya berbukit-bukit dan bergunung-gunung dengan derajat kemiringan (>50%). Di beberapa bagian, vegetasi alam sangat jarang sehingga permukaan tanah menjadi sangat terbuka, sebagian tanah-tanah seperti ini merupakan tanah kritis berpotensi erosi.
      • Adapun kemiringan tanahnya sebagai berikut :
        1. 0-2 % seluas 78 340 Ha atau 32,03 %
        2. 2-15 % seluas 37 631 Ha atau 15,39 %
        3. 15-40 % seluas 95 866 Ha atau 39,20 %
        4. 40 % ke atas seluas 32 720 Ha atau 13,38 %
    • Iklim :
    • Jumlah penduduk : 418.004 jiwa (NTT dalam Angka Thn 2008)
      • Laki-laki : 207.006 jiwa
      • Perempuan : 210.998 jiwa

  • Wilayah administrasi
    • Jumlah kecamatan : 24 Kecamatan
    • Nama-nama kecamatan :
    • Jumlah kelurahan : 12 Kelurahan
    • Nama-nama kelurahan :
    • Jumlah desa : 196 Desa
    • Nama-nama desa :
  • Produk unggulan :
    1. Kerajinan Gerabah, Kerajinan Kain Tenun
    2. Perkebunan : Kelapa, Kopi, Kemiri
  • Transportasi
    1. Darat :
    2. Laut : Pelabuhan Laut Atapupu, Pelabuhan Teluk Gurita
    3. Udara : Bandara Haliwen

  • Alamat muspida
    • Bupati/Walikota
      • Alamat kantor : Jl. Eltari, Atambua
      • Nomor telepon kantor : (0389) 21002
      • Alamat rumah :
      • Nomor telepon rumah :
    • Wakil bupati/wakil walikota
      • Alamat kantor : Jl. Eltari, Atambua
      • Nomor telepon kantor : (0389) 21883
      • Alamat rumah :
      • Nomor telepon rumah :
    • Ketua DPRD
      • Alamat kantor : Jl. Basuki Rachmat
      • Nomor telepon kantor : (0389) 21194
      • Alamat rumah :
      • Nomor telepon rumah :
    • Sekertaris Daerah
      • Alamat kantor : Jl. Eltari, Atambua
      • Nomor telepon kantor : (0389) 21018
      • Alamat rumah :
      • Nomor telepon rumah :

Sabtu, 23 Oktober 2010

Aneka Tenun Ikat, Ukir dan Anyaman Desa Fulur


Dusun Fulur selain memiliki tempat pariwisata yaitu di  Bukit Jobugujur Bakelin yang amat indah, ternyata mempunyai masyarakat yang tangannya terampil dalam hal ukir.
Tangan-tangan yang dilatih secara turun temurun ini dapat mengukir atau memahat kayu dan batu.
Tentu saja hal ini menambah kekayaan budaya Kabupaten Belu

Aneka Produk Tali Gewang KUB "Manuaman"

Dusun Berkasa, Desa Tukuneno terletak sekitar 5 km dari Kota Atambua merupakan pusat kerajinan tali Gewang di Kabupaten Belu. Awalnya dau gewang hanya dibuat atap rumah, dipintal untuk mengikat hewan atau tempat untuk membuat bekal bila ke kebun.
Kegiatan yang awalnya dikerjakan kaum pria untuk pemintalan dan kaum wanita untuk menganyam dilakukan secara tradisional dan turun temurun ini mulai berkembang sejak tahun 1997.

Produk yang dihasilkan beraneka ragam dengan desain khas Belu ditambahkan butiran-butiran cendana serta tempurung kelapa sebagai variasi.
Beberapa contoh produk dari Sentra Industri Kecil ini telah di ekspor ke Singapura dan Taiwan.

Sentra Pembuatan gerabah di Webriamata (Karasa'en Pottery)



         Desa Webriamata merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Malaka Barat merupakan pusat kerajinan tanah liat, Gearabah, di Kabupaten Belu.
         Pada awalnya pembuatan gerabah ini masih terbatas pada peralatan dapur yang dipergunakan untuk kebutuhan sendiri, dan selebihnya ditukar dengan bahan kebutuhan pokok sehari-hari.
Kegiatan yang merupakan warisan nenek moyang ini mulai berkemabng dan menjadi usaha komersial setelah adanya pembinaan magang dan latihan dari Departemen Perindutrian dan Perdagangan Kabupaten Belu (1991) da
n Pemerintah New Zealand (1994)
         Produk yang dihasilkan bervariasi dengan disain dan dekorasi motif khas Belu yang sangat menarik. Adapun produk yang di hasilkan adalah :
Vas Bunga (berbagai ukuran), Asbak rokok,  Kendi Terbuka dan maling), Cerek, Piring (segala ukuran) Guci (segala ukuran, Pot bunga (susun, gantung, luar), Poci, Tempat nasi, Dulang, Tempat lilin, Tempat dupa, Jambangan,  Gentong raksasa, Toples, Tempat sabun, Hiasan dinding (ikan komodo dll), Piring buah (segala ukuran) dan Tempat patung.
         Produk di atas dapat dimanfaatkan sebagai hiasan rumah, dekorasi maupun sebagai peralatan dapur. Kelompok ini telah mendapat sertifikat dari Institut of Environmental Science Centre, Nomor : BT 0619 RE 2/5 - Willington Science New Zealand